umbas.blogg.se

Buku gerakan sosial
Buku gerakan sosial






buku gerakan sosial

Yet whatever its formal scope, state claims to Islamic law frequently generate controversy and contention.

buku gerakan sosial

In a smaller number of countries, its reach includes criminal and constitutional matters as well. Islamic law occupies a relatively minor place in the legal systems of most Muslim-majority countries, with jurisdiction often limited to matters of family law. The study examines how shifting political context provided opportunities for activist lawyers to advance sweeping new interpretations of Malaysia’s Religion of the Federation clause and, with it, a new vision for state and society. This study theorizes one aspect of the judicialization of religion through the illustrative case study of Malaysia. In countries where judicial institutions are robust, religion of the state clauses have helped to catalyze a “judicialization of religion,” wherein courts were made to authorize an “official” religion and/or render judgment on the appropriate place for religion in the political order. But rather than shore up state legitimacy, these provisions opened new avenues of contestation. In what is now a familiar pattern, leaders sought to harness the legitimating power of Islamic symbolism. Throughout the second half of the twentieth century, one Muslim-majority country after another adopted constitutional provisions meant to incorporate Islam into the legal order. Dengan meninjau hubung kait antara pluralisme undang-undang, gerakan sosial, sekularisme, dan Islamisme politik, buku Mengkanunkan Agama membuka ufuk perbincangan baru tentang kesalinghubungan antara undang-undang, agama, politik dan masyarakat. Buku ini mendokumentasikan bagaimana institusi perundangan menggalakkan pertembungan ideologi, yang seterusnya mentakrifhan negara ini berserta politiknya. Dengan merujuk kepada sumber-sumber primer yang ekstensif dan menjejak kembali kes-kes kontroversial dari kamar mahkamah undang-undang sehinggalah ke mahkamah pendapat awam, kajian ini berusaha untuk menteorikan proses “pemahkamahan agama” dan kesan-kesan terbitan daripada tindakan mahkamah ke atas kesedaran perundangan serta keagamaan popular masyarakat. Dengan menggunakan Malaysia sebagai kajian kes, buku Mengkanunkan Agama ini meneliti bagaimana susun atur perundangan sedemikian telah mencetuskan litigasi-litigasi dan membantu pembinaan konstruk “binari hak-lawan-ibadat” di ruang undang-undang, politik, serta imaginasi popular massa. Meskipun kedua-dua elemen tersebut tidak semestinya bercanggahan, komitmen terhadap kedua-duanya menjadi asas, dari segi undang-undang serta simbolik, untuk para aktivis mengajukan visi masing-masing tentang negara dan masyarakat. Kebanyakan negara majori Muslim memiliki sistem perundangan yang meliputi peruntukan Islam dan hak-hak liberal.








Buku gerakan sosial